PAULUS DAN SILAS DI TENGAH PENJARA

Paulus dan Silas merupakan hamba-hamba Allah yang beriman teguh dan penuh urapan. Walaupun demikian, mereka tetap tidak luput dari berbagai pencobaan dan musim kehidupan yang sulit. Di masa sulit yang kita hadapi saat ini, mari kita meneladani bagaimana Paulus dan Silas menguatkan iman ketika mereka berada di dalam penjara. 

Firman Tuhan dalam kitab Kisah Para Rasul 16:23-32 berkata, "Setelah mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh. Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat. Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua. Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri. Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya: "Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!" Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas. Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?" Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu." Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya." 

Beberapa teladan iman yang dapat kita ambil dari Paulus dan Silas ini antara lain: 

1. Tetaplah hidup sungguh-sungguh meski kita berada dalam berbagai pencobaan 
Pencobaan yang dialami Paulus dan Silas  bukanlah karena dosa, tapi karena memberitakan Injil. Tanamkan di hati bahwa pencobaan dunia akan menguji iman dan menghasilkan ketekunan yang akan membuat kita tahan uji dan dewasa rohani. Mari kita melihat kondisi pandemi bukan sebagai sebuah setback (kemunduran), namun sebagai suatu set up (persiapan) untuk sesuatu yang lebih besar di kemudian hari. 

2. Respon kita terhadap keadaan memperlihatkan kualitas hidup kita dalam Tuhan 
Paulus dan Silas tidak membiarkan kondisi menguasai mereka. Mereka tidak memberontak, namun malah berdoa dan memuji Tuhan. Keadaan mungkin sulit, namun iman kita harus tetap penuh! 

3. Ambil momen ini untuk kembali membangun hubungan dengan Tuhan 
Dalam masa sukar seperti ini, mari kita mengambil waktu tenang di rumah. Dengarkan firman Tuhan. Minta fondasi iman yang baru pada Tuhan jika fondasi kita mulai rapuh. Tetap tenang, jangan panik, dan jadilah tuan atas keadaan.  

4. Milikilah komunitas rohani untuk dapat saling menguatkan 
Paulus dan Silas beruntung memiliki satu sama lain sebagai rekan sepelayanan. Jangan jauhkan diri dari orang-orang yang bisa membawa kita semakin dekat dengan firman Tuhan. Kita yang kuat iman harus menguatkan mereka yang sedang lemah imannya.  

5. Tetaplah setia menantikan Tuhan dalam segala musim kehidupan 
Pertolongan Tuhan selalu akan datang tepat waktu. Tetaplah teguh menantikan Dia. 

6. Tetaplah memberitakan Injil 
Di masa-masa seperti ini, seluruh dunia membutuhkan jawaban yang hanya ditemukan dalam Tuhan Yesus. Beritakan firman, baik atau tidak baik waktunya. Beritakan firman, sekalipun tidak melalui pertemuan langsung. Satu panggilan telepon kita dapat menyelamatkan hidup seseorang. 

Disarikan dari khotbah Ps. Philip Mantofa
https://youtu.be/zVQpxQvkaDo